Semua yang Perlu Anda Ketahui tentang Larangan POGO di Filipina

Semua yang Perlu Anda Ketahui tentang Larangan POGO di Filipina

Semua yang Perlu Anda Ketahui tentang Larangan POGO di Filipina

Operator permainan daring lepas pantai di Filipina, atau lebih dikenal sebagai POGO (Philippine Offshore Gaming Operators), telah menjadi bagian penting dari pasar perjudian Filipina yang dinamis selama beberapa tahun. Namun, mereka selalu menjadi bahan perdebatan sebelum akhirnya, pada Juli 2024, semua aktivitas POGO resmi dilarang.

Pada 22 Juli 2024, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengumumkan larangan terhadap semua operator POGO, efektif hingga akhir tahun. Pengumuman ini disampaikan dalam Pidato Kenegaraan (SONA) Presiden Marcos.

Dalam pidatonya, Marcos berkata:
“Efektif hari ini, semua POGO dilarang. Saya memerintahkan PAGCOR untuk menghentikan operasi POGO sepenuhnya sebelum akhir tahun ini.”

Apa itu POGO?

POGO adalah singkatan dari Philippine Offshore Gaming Operators, yaitu operator perjudian daring yang berbasis di Filipina namun menyediakan layanan untuk pelanggan di luar negeri.

POGO mulai beroperasi di Filipina pada tahun 2003, tetapi kegiatan mereka meningkat pesat pada tahun 2016 ketika pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte melonggarkan kebijakan perjudian daring untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat lokal dan meningkatkan pendapatan negara.

Sebelum dilarang, POGO dilisensikan dan diatur oleh Philippine Amusement and Gaming Corporation (PAGCOR), hingga pada 12 Juli 2023, lisensi POGO diubah menjadi Internet Gaming Licensee (IGL). Dari seluruh POGO yang ada, hanya 43 yang diizinkan melanjutkan operasinya sebagai IGL. Meski begitu, POGO kerap menuai kontroversi akibat berbagai pelanggaran yang dilaporkan oleh operator tertentu.

Peran PAGCOR

PAGCOR merupakan badan utama yang mengeluarkan lisensi POGO. Organisasi ini memiliki mandat hukum untuk melisensikan permainan peluang, permainan kartu, dan permainan angka, guna menghasilkan pendapatan bagi program pembangunan sosial dan nasional Filipina, sekaligus mempromosikan pariwisata.

Ada dua jenis utama lisensi POGO di Filipina:

  1. POGO Berbasis Filipina
  2. POGO Berbasis Asing: Harus memiliki agen lokal yang disetujui PAGCOR.

PAGCOR juga bertanggung jawab untuk mengatur POGO agar mematuhi aturan, seperti pembatasan luas maksimum area operasi sebesar 25.000 meter persegi dan larangan beroperasi di area pemukiman.

Pada 22 September 2021, Undang-Undang No. 11590 (Act Taxing Philippine Offshore Gaming Operations) ditandatangani, yang mengubah Kode Pajak untuk mengenakan pajak pada POGO. Ketentuannya meliputi:

  • Pajak pendapatan korporasi sebesar 25% dari pendapatan non-permainan,
  • Pajak penghasilan final sebesar 25% dari pendapatan karyawan asing,
  • Pajak permainan sebesar 5% dari pendapatan permainan.

PAGCOR vs CEZA

Dulu, otoritas kawasan bebas seperti Cagayan Economic Zone Authority (CEZA) dan Aurora Pacific Economic Zone and Freeport Authority (APECO) memiliki kewenangan untuk melisensikan operasi perjudian, termasuk POGO. Namun, kekuasaan ini dibatasi oleh UU No. 11590.

CEZA
CEZA adalah zona ekonomi dengan kekuasaan memberikan insentif fiskal dan melisensikan aktivitas permainan daring serta permainan berbasis darat tanpa memerlukan persetujuan PAGCOR.

“Kami di CEZA hanya sebagai regulator, bukan operator, seperti seharusnya,” ujar Katrina Ponce Enrile, CEO CEZA.

Apa yang Mendorong Larangan POGO?

Larangan POGO didorong oleh serangkaian skandal dan desakan dari berbagai pihak.

Pada Maret dan Mei 2024, Criminal Investigation and Detection Group (CIDG) bersama Presidential Anti-Organized Crime Group (PAOCC) menggerebek dua kompleks yang dicurigai sebagai pusat POGO di Bamban, Tarlac, dan Porac, Pampanga.

Penggerebekan pertama menyelamatkan 800 pekerja, termasuk 500 orang asing, dengan 427 di antaranya warga negara Tiongkok. Kompleks tersebut diduga terlibat dalam aktivitas pengawasan dan peretasan situs pemerintah.

Penggerebekan kedua menangkap 186 pekerja asing dan lokal, termasuk korban penculikan.

Apa yang Terjadi Setelah Larangan?

  • Pekerja asing diberi waktu 60 hari dari 26 Juli 2024 untuk meninggalkan Filipina.
  • Perusahaan seperti DigiPlus (untuk bingo daring) menyatakan bisnis mereka tidak terpengaruh.
  • Beberapa senator mengusulkan pencabutan UU No. 11590.
  • PAGCOR meminta pemerintah melindungi BPO yang melayani operator asing berbasis di AS dan Inggris.

Reaksi Lokal dan Internasional

  • Kedutaan Tiongkok memuji larangan ini.
  • Sekretaris NEDA menyatakan dampak larangan terhadap ekonomi kecil.
  • Senator Joel Villanueva mengusulkan pencabutan pajak POGO.
  • PAGCOR mengkhawatirkan dampak pada pendapatan negara dan kemungkinan POGO ilegal berkembang di bawah tanah.

Apakah CEZA Terpengaruh?

CEZA tidak terpengaruh larangan POGO karena tidak pernah melisensikan operasi POGO di wilayahnya. Semua operator iGaming asing yang berlisensi di CEZA beroperasi secara sah dan tidak menerima taruhan dari Filipina.

Kesimpulan

Larangan POGO mendapat dukungan luas karena efek negatifnya dinilai lebih besar daripada manfaatnya. Namun, PAGCOR terbuka untuk menggantikan POGO dengan operasi permainan daring yang lebih baik untuk menutup kekurangan pendapatan negara.

Author: admin88

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *